Translate

Jumat, 23 November 2012

MUR DAN BAUT


Mur dan Baut
Baut dan mur digunakan untuk mengencangkan part-part di berbagai area di kendaraan.
Ada berbagai macam tipe baut dan mur sesuai dengan penggunaannya. Sangat penting untuk mengetahuinya agar pekerjaan perbaikan dapat dilakukan dengan benar.


Nama setiap bagian baut
Baut memiliki nama yang berbeda-beda guna menunjukkan ukuran dan kekuatannya.
Baut yang digunakan pada kendaraan dipilih menurut kekuatan dan ukuran yang dibutuhkan oleh masing-masing area.



Oleh karena itu, mengetahui nama baut merupakan salah satu dasar dalam melakukan pekerjaan perawatan.

Nama Baut
Contoh: M 8 x 1.25 - 4T

M: Tipe ulir
Posisi “M” untuk ulir metrik. Tipe lain dari ulir adalah: "S" untuk ulir small, dan “UNC” untuk ulir kasar.
8: Diameter luar baut
Dalam gambar, ini ditunjukkan oleh No. 7
1.25: Pitch ulir (mm)
Dalam diagram, hal itu ditunjukkan oleh No. 8
4T: Kekuatan.
Nomor menunjukkan 1/10 dari minimum tensile strength dalam unit kgf/mm2, dan huruf besar untuk “tensile strength”. Strength dicap pada kepala baut.


Ini adalah tipe baut yang paling umum. Beberapa di antaranya memiliki sebuah flange atau washer di bawah kepala baut.
Tipe flange:
Bagian dari kepala baut yang mengalami kontak dengan part, memiliki permukaan yang lebar untuk mengurangi tekanan kontak yang digunakan oleh baut terhadap part. Karena itu efektif dalam meminimalkan kemungkinan part rusak.
Tipe washer:
Efektifitasnya serupa dengan tipe flange. Efektif juga saat digunakan untuk mengencangkan part yang memiliki lubang dengan diameter lebih lebar daripada kepala baut.
Tipe ini menggunakan washer pegas di antara kepala baut dan washer untuk meminimalkan kekendoran baut.
Baut-baut ini digunakan untuk menghubungkan pegas daun ke axle. Disebut "Baut-U" karena bentuknya menyerupai huruf "U".
Baut-baut ini digunakan untuk mencari part terhadap part lain, atau untuk memudahkan perakitan.

Baut Plastic Region
Baut plastik, yang memberikan tegangan aksial tinggi dan stabilitas, digunakan sebagai baut cylinder head dan baut bearing cap pada beberapa mesin.
Baut kepala memiliki ciri segi dua belas (luar dan dalam).



Tipe-tipe Mur
AMur Heksagonal
Mur tipe ini yang paling umum digunakan. Beberapa di antaranya memiliki flange di bawah mur.

BMur bertutup (Capped nut)
Mur-mur ini digunakan sebagai mur hub pada roda aluminum, dan memiliki tutup untuk menutupi ulir-ulurnya.
Mur-mur ini digunakan untuk mencegah ujung-ujung baut agar tidak berkarat atau untuk tujuan keindahan.

CMur castle (mur mahkota)
Mur-mur ini memiliki alur-alur atau silinder beralur. Untuk mencegah agar mur tidak berputar dan menjadi kendor, sebuah cotter pin dimasukkan ke dalam alur. Mur-mur ini digunakan untuk berbagai macam persambungan, seperti pada sistem kemudi.
.Metode Penguncian
AMur pengunci
Mur pengunci memiliki ulir yang berubah ben-tuk, atau, setelah dikencangkan ditempatnya, ulirnya menjadi berubah bentuk untuk mence-gah agar mur tidak kendor. Mur ini biasanya digunakan pada komponen pemindah daya kendaraan

BWasher
Washer (ring) biasanya diklasifikasikan dalam dua tipe berdasarkan metode pengunciannya.
Gaya pegas washer meminimalkan kekendoran baut atau mur.


Washer ini memiliki permukaan bergigi pada salah satu sisinya, yang memberikan gesekan untuk meminimalkan kekendoran baut atau mur.
Metode Penguncian
CCotter pin
Cotter pin digunakan bersama dengan mur mahkota untuk fungsi penguncian. Terutama digunakan pada komponen kemudi kendaraan.
DPlat pengunci
Tab-tab plat pengunci diletakkan pada baut atau mur untuk mencegah agar pengencang tidak kendor. Gambar menunjukkan plat penguncian yang digunakan pada diferensial kendaraan.
Plat pengunci tidak dapat digunakan kembali.


Bagaimana Mengencangkan Baut
Metode pengencangan baut
Baut dikencangkan dengan kunci momen hingga mencapai momen sesuai spesifikasi yang ditunjukkan pada Buku Pedoman Perbaikan.
Bagaimana Mengencangkan Baut
Metode pengencangan baut
Baut dikencangkan dengan kunci momen hingga mencapai momen sesuai spesifikasi yang ditunjukkan pada Buku Pedoman Perbaikan.

Bagaimana Mengencangkan Baut
Belajar “merasakan" kekencangan momen
1.      Gunakan kunci momen, kencangkan baut atau mur hingga 15 N·m (150 kgf ·cm).       
2.      Gunakan kunci ring (atau offset), kencangkan kembali baut atau mur dengan cara serupa.       
3.      Ulangi hal itu beberapa kali sampai Anda belajar "merasakan" dari penggunaan kunci ring (atau offset) untuk mencapai momen yang sama dengan kunci momen.

PETUNJUK:
Untuk pengalaman merasakan hingga ulir itu dol, putar baut dan rusakkan ulirnya dengan menambahkan kekuatan sebisa mungkin.


Metode Melepas dan mengganti Baut Tanam
Untuk mengencangkan baut tanam, paskan dua mur ke baut tanam dan kencangkan bersamaan. Kemudian, putar mur untuk mengencangkan atau mengendurkan baut tanam. Teknik ini disebut "double nut".

Dengan teknik ini, pengencangan dan penguncian dua mur berlawanan satu dengan lainnya memungkinkan mur melakukan fungsi kepala baut dari baut biasa.
         Untuk memasang baut tanam, putar bagian paling atas mur dalam arah pengencangan.
         Untuk melepas baut tanam, putar bagian bawah mur dalam arah pengendoran.
PETUNJUK:
Sebuah tool yang didesain secara khusus untuk                                                                                                       melepas dan memasang kembali baut tanam juga                                                                                                      tersedia. 

Kamis, 22 November 2012

KESELAMATAN KERJA


Pengetahuan Selama Bekerja
1.       Selalu utamakan kelamatan kerja untuk mencegah kecelakaan kerja.
2.       Berhati-hatilah demi mencegah kecelakaan menimpa Anda.
Jika Anda terluka saat bekerja, hal ini tidak hanya akan berpengaruh pada Anda, tapi juga
akan berpengaruh pada keluarga Anda, rekan kerja, dan perusahaan

Faktor penyebab kecelakaan
A. Kecelakaan akibat faktor manusia
Kecelakaan disebabkan oleh penggunaan yang tidak benar dari mesin atau tool, mengenakan pakaian tidak cocok, atau oleh kecerobohan teknisi.


B. Kecelakaan karena faktor fisik
Kecelakaan disebabkan oleh malfungsi dari mesin atau tool, kurangnya integritas peralatan keselamatan, atau lingkungan kerja yang tidak memadai.

Petunjuk:
Peraturan keselamatan bisa berbeda antara satu negara dan negara lainnya dan mungkin lebih ketat dari
pedoman dasar sebelumnya.

Pakaian Kerja
Untuk mencegah kecelakaan, pilih pakaian kerja yang kuat dan memudahkan pekerjaan. Hindari bekerja dengan sabuk, gesper, dan kancing-kancing yang terlihat, karena dapat
merusak kendaraan saat bekerja.
Untuk menghindari cidera atau terbakar, hindari memperlihatkan kulit tanpa pelindung.


Sepatu safety
Pastikan untuk mengenakan sepatu safety (safety shoes) saat bekerja. Karena sangat berbahaya bila mengenakan sandal atau sepatu olahraga yang mudah tergelincir atau mengurangi efisiensi kerja. Sepatu-sepatu tersebut juga membuat pemakai rentan terhadap cidera bila ada benda-benda yang jatuh secara tidak sengaja.

Sarung Tangan Kerja
Saat mengangkat item yang berat atau melepas pipa gas buang atau benda serupa, dianjurkan untuk memakai sarung tangan. Namun, sarung tangan tidak harus dikenakan untuk pekerjaan perawatan biasa. Penggunaan sarung tangan ditentukan sesuai dengan tipe pekerjaan yang akan Anda lakukan.

Di Bengkel
Jagalah selalu kebersihan tempat kerja Anda untuk melindungi Anda dan orang lain dari cidera.
·         Jangan meninggalkan peralatan atau part di lantai yang membuat Anda atau orang lain dapat tersandung. Biasakanlah untuk meletakkannya pada meja kerja atau stand kerja.
·         Segera bersihkan tumpahan bahan bakar, oli, atau gemuk untuk mencegah agar Anda atau orang lain tidak tergelincir di lantai.
·         Jangan bekerja dengan posisi yang tidak nyaman. Hal ini tidak hanya mempengaruhi efisiensi kerja Anda, juga Anda dapat terjatuh dan terluka.
·         Berhati-hatilah saat menangani benda yang berat karena Anda dapat terluka bila benda tersebut jatuh dan mengenai kaki Anda. Harap diingat juga bahwa punggung Anda dapat terluka bila Anda mencoba mengangkat benda yang terlalu berat bagi Anda.
·         Untuk bergerak dari satu area kerja ke area kerja lain, pastikan untuk berjalan di tempat yang telah ditentukan.
·         Jangan menggunakan benda-benda yang mudah terbakar di dekat switch, papan switch atau motor listrik, dll. Karena benda-benda itu mudah mengeluarkan loncatan bunga api.

Di Bengkel
Saat bekerja dengan peralatan, perhatikan hal-hal berikut untuk mencegah cidera:

1. Perlengkapan kelistrikan, hidrolik, dan pneumatic dapat menyebabkan cidera serius bila tidak digunakan dengan benar.
2. Kenakan kaca mata pelindung sebelum menggunakan peralatan yang menghamburkan serpihan-serpihan. Buang serpihan-serpihan dari peralatan seperti gerinda dan alat pengebor setelah digunakan.
3. Jangan mengenakan sarung tangan saat mengoperasikan sebuah alat yang berputar atau saat bekerja di area yang memiliki pergerakan rotasi. Sarung tangan dapat terjepit di antara benda yang berputar dan melukai tangan Anda.
4. Untuk menaikkan kendaraan pada pengangkat, sebelumnya naikkanlah perlahan sampai ban-ban berada sedikit di atas tanah. Kemudian, pastikan bahwa kendaraan telah ditopang dengan aman pada pengangkat sebelum menaikkannya secara keseluruhan. Jangan pernah mencoba menggoyang kendaraan bila telah dinaikkan, karena hal ini dapat menyebabkan kendaraan jatuh dan cidera serius.

Pencegahan Kebakaran
Pencegahan-pencegahan berikut ini harus dipatuhi guna mencegah terjadinya kebakaran:
         Bila sirine berbunyi, seluruh karyawan harus bekerja sama untuk mematikan api. Oleh karena itu, mereka harus mengetahui letak tabung pemadam kebakaran dan cara menggunakannya.
         Jangan merokok kecuali di tempat yang telah ditentukan, dan pastikan untuk mematikan puntung rokok di asbak.
Pencegahan Kebakaran
Untuk mencegah kebakaran dan kecelakaan, perhatikan hal-hal berikut saat menangani item-item yang mudah terbakar:
         Kain yang direndam dengan bensin atau oli kadang-kadang dapat menyala bila terjadi pembakaran spontan, oleh karena itu buanglah benda-benda tersebut ke wadah logam yang dilengkapi dengan penutup.
         Jangan menggunakan api di area dimana oli disimpan atau larutan pembersih part yang mudah terbakar.
         Jangan pernah menggunakan api atau menciptakan bunga api di area dekat baterai yang sedang diisi, karena gas yang dikeluarkan dapat dengan mudah terbakar.
         Jangan membawa bahan bakar atau larutan pembersih ke dalam bengkel kecuali bila perlu, dan gunakan wadah khusus yang dapat ditutup.
         Jangan membuang oli bekas yang mudah terbakar dan bensin ke dalam saluran air karena dapat menimbulkan kebakaran di dalam sistem saluran air. Selalu buang material-material ini ke dalam tangki penguras atau wadah yang tepat.
         Jangan menghidupkan mesin kendaraan dengan bahan bakar yang bocor sampai kebocoran telah diperbaiki. Saat melakukan perbaikan pada sistem bahan bakar, hal seperti melepas karburator, memutus kabel negatif (-) dari baterai harus dilakukan  untuk mencegah agar mesin tidak hidup tanpa disengaja.
Tindakan Pencegahan Keamanan Perlengkapan Kelistrikan
Penanganan perlengkapan kelistrikan yang tidak benar dapat menyebabkan hubungan singkat dan kebakaran. Oleh karena itu, pelajarilah bagaimana menggunakannya dengan benar dan perhatikan hal-hal berikut:
Bila terdeteksi adanya hal yang tidak biasa pada perlengkapan kelistrikan, segera putar switch ke posisi OFF dan hubungi pengontrol/foreman.
Bila ada konslet atau kebakaran pada sirkuit kelistrikan, putar switch ke posisi OFF terlebih dahulu sebelum memadamkan api.
Laporkan apabila ada jalur kabel yang tidak benar atau perlengkapan kelistrikan yang tidak terpasang dengan benar kepada pengontrol/foreman.
Laporkan bila ada fuse yang putus kepada supervisor Anda karena fuse yang putus menunjukkan adanya masalah kelistrikan.

Perhatian Keamanan
Perlengkapan Kelistrikan

Jangan pernah melakukan hal-hal di bawah ini, karena sangat berbahaya:
         Jangan berada di dekat kabel listrik yang rusak atau terlilit.
         Untuk mencegah terjadinya konslet, jangan pernah menyentuh perlengkapan kelistrikan dengan tangan basah.
         Jangan pernah menyentuh switch-switch berlabelkan “Rusak” ("Out of Order").
         Saat melepas plug, jangan menarik kabelnya, tariklah plug itu sendiri.
         Jangan melewatkan kabel melalui tempat yang basah atau terendam oli, permukaan-permukaan yang dipanaskan, atau melewati sudut-sudut yang tajam.
         Jangan menggunakan benda-benda yang mudah terbakar di dekat switch-switch, papan switch atau motor listrik, dll., yang mudah mengeluarkan bunga api.
Aktivitas yang Membahayakan
Dalam aktivitas membahayakan, para teknisi saling bertukar informasi mengenai aktivitas yang membahayakan yang pernah mereka alami selama melakukan aktivitas sehari-hari. Mereka menjelaskan satu sama lain bagaimana terjadinya sesuatu yang mendekati bahaya untuk mencegah yang lainnya menemui kesulitan dan terhindar dari
kecelakaan. Mereka kemudian akan
menganalisa faktor-faktor yang berperan dalam situasi berbahaya ini dan mengambil tindakan tepat untuk menciptakan tempat kerja yang lebih aman.

Bila Anda menghadapi situasi-situasi seperti tertera di sebelah kiri, lakukanlah hal berikut:
Jika Anda kebetulan menemui situasi di atas, tindakan berikut ini harus diambil:
1. Pertama, laporkan masalah itu kepada pengawas/mandor.
2. Catatlah apa yang terjadi.
3. Ajaklah setiap orang secara serius memikirkan masalah itu.
4. Ajaklah setiap orang memikirkan tindakan antisipasi yang harus diambil.
5. Catat seluruhnya dan tempatkan daftarnya dalam area dimana setiap orang dapat melihatnya..


Integrated Review with Autodesk Design Applications

PROBLEM
Reviewing and marking up engineering drawings are only part of the challenge.
Comprehensively collecting these changes and making design updates in the CAD
application is the next step in the review process.
CAD users need an easy way to get the markup information back into their CAD files. They
need to be able to respond to questions and address status changes at various points in
the review.
SOLUTION
Autodesk DWF Composer in conjunction with AutoCAD-based products, Autodesk Revit
Building and Autodesk Revit Structure help reduce errors and cycle time by integrating
markups and annotations made in DWF Composer back into the design applications. After
changes have been made in DWF Composer, the republished DWF file and the markups
can be reopened and loaded into AutoCAD and Revit. A markup set is a collection of
individual markups, contained in a single DWF file that has been resent from the DWF
Composer user (design reviewer) to the AutoCAD user (designer, architect, or engineer).
AutoCAD and Revit users can view a markup set in their design software using the Markup
Set Manager, accessible from the Markup command or the Open Markup DWF dialog box.
The Markup Set Manager displays the list of markups so the CAD user can systematically
walk through the design set, reference markups in the DWF file, make design changes in
the DWG file, change the markup status, switch between views of the published, markedup
drawing and the up-to-date DWG design file, and republish the DWF file for
redistribution and communication of status updates to the project team.
INTEGRATED AUTOCAD and REVIT FEATURES
Feature Benefit
Markup
Set Manager
Quickly review and respond to changes, navigating comments
across sheet sets in AutoCAD, Revit Building, and Revit Structure.
The design software’s Markup Set Manager enables the CAD user
to systematically walk through a review set, navigating markups
presented in a tree view. From the Markups tree, the user can jump
directly to the sheets with markups, change the markup status, and
more.
Toggle Markups
On or Off
AutoCAD and Revit users can turn markup views on or off in the
Markup Set Manager, jumping to and reviewing the markups in the
on position and turning them off when making changes in the native
CAD file (DWG).
Toggle Between Markup
Overlay / DWF Sheet View
In the Markup Set Manager, AutoCAD and Revit users can also
view markups as an overlay of the DWG file or as separate DWF
sheet views, choosing the ideal format for revisions.
Markup Tree
Views
In the Markup Set Manager, AutoCAD and Revit users can view
details about a particular sheet or markup, and switch between a
detail view and a preview of the markup.
Markup Status Using the markup functionality, AutoCAD and Revit users can
change the markup status, republish the DWF file, and then
redistribute it.
Digital Signatures
and Passwords
Share designs with confidence using password-protected DWF files.
Before publishing a DWF file, AutoCAD users can select a
password, requiring the DWF Composer or DWF Viewer user to
enter this password before opening the file.
Autodesk DWF Composer: Features & Benefits
www.autodesk.com/dwfcomposer 9
Feature Benefit
Publish DWF
Files
Perform electronic review iterations, retransmitting DWF files across
the project team through drawing review, markup, and revisions,
streamlining workflow and helping to increase productivity. The
electronic design review process can continue until the sheet set is
finalized and approved.
Redistribute
DWF Files
By using the DWF file format, you save money (no cost for shipping
hard copy) and time (instant delivery) while protecting the integrity
of your designs. Autodesk has developed the DWF file format to
meet the specific, complex needs of the engineering design
community.
Occasionally, Autodesk